wartakandis.com |
Jakarta - Fungsi intermediasi PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) diimplementasikan dengan baik tercermin pada penyaluran pembiayaan yang berkualitas di semua segmentasi pembiayaan baik komersial, UMKM dan Komersial, tumbuh sebesar 18,9% yoy dengan total pembiayaan mencapai Rp10,7 triliun.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan secara komposisi, pembiayaan BCA Syariah ditopang oleh pembiayaan komersial yang mencapai Rp7,4 triliun dengan pertumbuhan sebesar 17% yoy.
“Penyaluran pembiayaan dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, tercermin pada Non Performing Financing (NPF) gross yang terjaga di posisi 1,54 persen,” kata Yuli di Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Jika dilihat secara pertumbuhan, pembiayaan konsumer meliputi KPR iB, KKB iB dan Emas iB, tumbuh paling tinggi mencapai 74,7% dibandingkan pertumbuhan segmen pembiayaan lainnya. Diantara produk konsumer BCA Syariah, pembiayaan Emas iB tumbuh paling tinggi sebesar 198,6% yoy mencapai Rp153 miliar dan diikuti oleh pembiayaan KPR iB yang tumbuh 73,4% yoy mencapai Rp1,2 triliun. Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, ”Untuk memudahkan akses masyarakat terhadap pembiayaan emas iB , kami telah mengembangkan pengajuan pembiayaan emas via online di mobile banking BSya.
Komitmen perusahaan untuk penyaluran pembiayaan yang berkelanjutan dapat terlihat pada penyaluran pembiayaan pada sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) yang tumbuh 4,3% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp2,8 triliun.
Komposisi pembiayaan hijau BCA Syariah mencapai 26,4% dari total pembiayaan di 2024. Pembiayaan disalurkan pada 6 kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) dengan penyaluran terbesar untuk jenis usaha yang menggunakan produk dan sumber daya yang menghasilkan sedikit polusi (eco-efficient) sebesar Rp595 miliar.
Yuli menambahkan, tahun 2025 pihaknya akan memperkuat penyaluran pada sektor efisiensi energi, eco efficient dan transportasi ramah lingkungan.
“Kami akan melakukan pengembangan dan terus meningkatkan pemahaman mengenai pembiayaan hijau sehingga mampu meningkatkan portfolio berkelanjutan baik yang eksisting maupun yang belum terjangkau saat ini,” kata Yuli.
Menurut Yuli, pihaknya optimis untuk meraih pertumbuhan kinerja di 2025. Dengan pertimbangan prospek ekonomi, proyeksi regulator dan strategi bisnis yang akan diterapkan, pihaknya menargetkan pertumbuhan double digit pada aset, DPK dan pembiayaan di akhir 2025.
Kinerja 2024
PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) meraih pertumbuhan positif pada semua indikator kinerja finansial baik aset, pembiayaan, maupun Dana Pihak Ketiga (DPK) di 2024. Profitabilitas perusahaan tercermin pada perolehan laba yang meningkat hingga 19,5% secara tahunan (year on year/yoy) yang ditopang oleh peningkatan pembiayaan yang berkualitas.
Per Desember 2024, aset BCA Syariah tumbuh 15% secara tahunan (yoy) mencapai Rp16,6 triliun didukung oleh pertumbuhan DPK di semua produk baik tabungan, giro maupun deposito. Hal ini mencerminkan meningkatnya minat masyarakat untuk menabung di BCA Syariah. Pertumbuhan DPK mencapai 20,3% yoy mencapai Rp13,2 triliun. Meningkatnya dana tabungan sebesar 17,9% yoy dan giro sebesar 21% yoy menjadikan perolehan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) tumbuh sebesar 19,4% yoy. BCA Syariah mampu menjaga komposisi CASA di 2024 sebesar 37,8% terhadap DPK.
Sumber : infopublik.id
Editor : Adiba


wartakandis.com
Follow wartakandis.com